Ruang Cerita

Hampir saja aku lupa, Kau adalah milikNya Hampir saja aku lupa Hati ini juga milikNya Akan ada masa dimana Kau akan dipertemukan oleh dia Dia satu prinsip denganmu Menjaga diri dari sesuatu yang tidak pasti Kita bisa saja berjodoh Namun tidak dalam keadaan seperti ini Keadaan dimana kita belum sama-sama memperbaiki diri Dan tenggelam dari dalam hubungan yang tak diridhoi Ah, biar saja kita larut dalam skenario terbaikNya Menggantikan tatapan dengan untaian doa Dulu aku memang senang berbicara berdua denganmu Aku sadar, sang pemilik hati telah cemburu pada kita Walau kini berbeda, percayalah rasa ini takkan pernah berubah. Semoga segera ku dapatkan kepastian Tentang kamu yang sekedar persinggahan Atau mungkin sebuah jawaban

Ane cuma repost ya tulisan bagus dibawah ini. Cekidot      Baiknya istri kita tidak jadi konsumsi umum. Yang biasa terjadi adalah di media sosial seperti Facebook, dll. Ada istri foto selfie sendirian. Ada pula yang memamerkan kemesraan dengan suami di medsos. Yang terjadi pula istri suka berdandan untuk orang lain ketika keluar rumah. Sedangkan untuk suami? Dandannya pas-pasan, bahkan lebih senang memamerkan bau keringat daripada kecantikannya. Begini alasannya … Seorang suami ketika sudah melakukan akad nikah, berarti perwalian dari orang tua perempuan sudah berpindah padanya. Sehingga nafkah istri sepenuhnya jadi tanggung jawab suami. Nah … jika demikian berarti kecantikan istri secara mutlak milik suami dong. Jika demikian, apakah layak istri itu diobral, ditonton banyak orang? Setiap orang boleh menikmati kecantikannya? Kalau penulis sendiri lebih senang kecantikan dan keelokan istri jadi milik suami. Bukan diumbar di depa...